Jogja Tour BAB 3 (Malioboro)

Tuesday, December 16, 2008

Malioboro

Setelah membersihkan badan dari air laut yang payau dan butir butir pasir yang bersembunyi dan terselip dibalik lipatan celana dan kantong dikamar mandi umum berbayar Rp 2000,- kita pun bergegas kembali ke Bus yang ternyata Cuma menunggu kami.

Akhirnya bus meninggalakan batas gapura kawasan wisata pantai Baron.

Selama perjalan menuju kemalioboro bisa dibilang lancar lancar saja tanpa hambatan yang berarti. Sesekali Kita njumbul naik turun karena jalan yang tidak rata dan berkelok kelok.

Dari Mulai tikungan yang pertama aku sudah mencari Posisi wuenak (PW) untuk tidur merebahakan diri dijok paling belakang bersama kedua temanku. Memang jalan kesana membutuhkan fisik yang kuat, tak terelakan lagi Lisa yang sudah dari berangkat menahan perut mual. Akhirnya dia K.O. dan memintaku mengambilkan tas kresek hitam dan mengeluarkan semua isi perutnya yang telah dia makan waktu diBaron, nasi putih, ayam goreng, buncis, krupuk udang, sambal trasi.

Dengan suara yang aduhai dia mengeluarkan ekspresinya “ Huweeek …huweeekk…huweekkk…..”

Aku pijat pijat punggungya dan berusaha mengurangi mualnya seperti yang diajarkan Ibuku waktu aku muntah atau pusing.

Aku lanjutkan tidurku dan menahan pusing hingga Bus Berhenti parkir di pusat oleh oleh khas jogja Bapia Patok yang konon pernah masuk di Televisi.

Lisa aku ajak turun untuk beli oleh oleh, tapi dia bersikeras tetep di bus untuk tidur.

Ditoko itu Aku Cuma membeli 2 kardus Bapia patok dan 2 botol Pocari sweat segar ukuran sedang yang aku ambil langsung dari freezer, maklum tanggal tua, Cuma bawa uang dikit gak cukup nanti kalo beli cindera mata.

Akhirnya jam 17.50 waktu jogja Sampai juga ke Malioboro, aku sambar dompet yang ada di jok dan bergegas berkeliling, karena waktu yang diberikan hanya dua jam yaitu sampai jam 19.00 harus kumpul untuk pulang.

Kita bertiga Berjalan beriringan dan mencari apa saja yang terlihat menarik. Memilih milih, memegang, menjajal dan yang paling unik adalah soal tawar menawar.

Aku yang tidak pandai menawar, aku serahkan semua tugas pembayaran kepada Lisa, karena biasanya cewe pintar menawar.

Target pertama : mencari Baby doll buat my sister.

Dan ternyata Lisa juga ingin membelikan buat kakak perempuannya. kita ditawarkan harga Rp.30.000,- dan berhasil ditawar dua stel dengan harga Rp40.000,- dan ternyata kita keblondrok, penjual berrambut gondrong berperawakan kurus itu langsung tersenyum dan mengangguk anggukkan kepala tanda setuju. Mungkin dia berbicara dalam hari “wah untung gede coy, sukur guwa tipu lo!!!!”.

Padahal orang sebelum kami tadi berhasil menawar hingga Rp 15.000,- satu potong.

Gak papalah buat pelajaran.

Target kedua : mencari kaos dagadu,

Ternyata kaos dagadu mahal, dan kebetulan masih ada merek JAPE METE dan GAYENG yang tidak kalah bagusnya dan kata kata yang menjadi ciri khas juga menarik.

Ada yang bertuliskan :

ADA APA DIDALAM ROCK MU”

“DOIKU WAJAHNYA IMUT,KULITNYA LEMBUT,TIDAK GENDUT,

SUKANYA NGEMUT”

“JABLAI”,

“simMATI”,

“100% SUDAH SUNAT bisa dicoba dan dibuktikan”.

Terus ada lagi yang bergambarkan rambu rambu lalu lintas, tetapi sudah dimodif menjadi dua orang yang sedang melakukan hubungan sex berbagai gaya klasik dan bertuliskan “OLAHRAGA MALAM”

Dan setelah semuanya aku cermati ternyata kata katanya banyak yang jorok, berbau pornografi tetapi bisa membuat siapa saja yang membacanya meringis, tersenyum dan ada pula yang tertawa lebar.

Akhirnya aku membeli 2 kaos jape mete warna hitam ukuran XL seharga Noban Goceng alias Rp.25.000,- dan bertuliskan “Doiku wajahnya imut, kulitnya lembut, tidak gendut dan sukanya ngemut”.

Dan satu lagi kaos GAYENG warna putih size XL dan hanya bergambarkan dua orang memakai blangkon yang sedang lesehan minum kopi dimalioboro dan berkata “Wuenak TEnan Sippp” harganya juga dua puluh lima ribu.

Target ketiga : mencari cindera mata, yang berjenis kalung dan gelang pesanan mba Rizka

Dan nyata karena waktu mepet dan tidak ingin mengecewakan teman yang sudah pesan oleh oleh, aku cari sendiri. Aku mendapatkan 2 gelang warna hitam bola bola dan berhiaskan kaca warna orange kemerahan berbentuk lonjong dan melengkung.

Mas mas Penjual itu berpenampilan serba hitam, berbaju hitam celana pensil, gelang karet melingkar dipergelangan kirinya yang jumlahanya diatas 10, beranting perak disebelah kiri dan bertopi hitam ada bordiran Che Guevara”. Norak tetapi matching banget dengan warna kulit yang hitam gelap seperti tukang tambal ban yan baru saja menambal 20 buah ban trailer.

Penjual serba gelap itu manawarkan dengan harga Rp.15.000,- per buah.

Berbekal pengalaman dari pertama harus menawar, dan biasanya harganya adalah setengah dari harga yang ditawarkan. Tapi mana mungkin sebuah gelang kecil begini satu harganya Rp.7500,- dan aku tawar seharga Rp.10.000 untuk dua buah gelang. Harganya yang semula 30.000 diturnkan menjadi 25.000, turun lagi 20.000, turun lagi 15.000, tapi aku tetep kekeh dengan harga 10.000.

“Nasib nasib”,aku menyetujui 2 buah gelang dengan harga Rp.15.000,- dan aku tertipu telak. Ternyata satu buah gelang itu harganya tak lebih dari 3000 rupiah, Lisa bilang “kalau gelang seperti itu di LUWES harganya Cuma Rp.2800,-. “ sambil menggoblog-goblogki aku.

“Nasib Nasib”

Kalo dibelikan diLUWES bisa dapat Enam buah gelang yang sama .

Pelajaran yang bisa diambil : “Kalau belanja di Malioboro, harus berani menawar dengan harga seperempat ¼ dari harga yang ditawarkan, dan jangan takut dengan penjual yang berpakaian serba hitam”

Target Keempat : mencari apa aja yang menarik dan bias ditawar dengan harga murah,

Berhubung waktu yang sudah habis, dompet kantong yang sudah kemps dan Suara Nada dering Avenged SevenFold volume level 3 Bergetar dan memanggil manggil untuk segera diangkat?! Ternyata Mba Tutik memanggil untuk segera Cek Out, karena sudah ditunggu, Cuma kita saja yang belum balik. dan ada embel embel “CEPETAN BALIK, UJAN NI”

Dan target keempat pun gagal didapat.


Kita kembali keBus dengan menenteng tas belanjaan berlari lari kecil ditengah jalan karena buru buru ditunggu rombongan, dan yang bikin romantis lagi?? Hujan rintik-rintik mulai turun dari awan hitam yang bergumpal bergulung gulung menyelimuti atap kota Jogja dan siap menumpahkan muatanya. Seperti truk sampah yang menurunkan isinya di bantar gebang.

Perjalan pulang lampu dimatikan,. Dan pak supir secara berurutan memutarkan Film Get Merid yang di bintangi Nirina, Ringgo dan Aming. Setelah tamat digantikan DVD The Bijis yang dilakonkan Oleh Tora Sudiro. Aku tidak tau bagaimana kelanjutan, alur dan ceritanya karena terlelap, ngringkel mengkurep memakai jaket. Merem melek tidak bisa tidur karena terus menerus mengusap usap kaki dan bokongku yang menggigil kedinginan hingga ke pangkal paha yang mengkeret karena AC yang super Cool, padahal jatah AC tempat dudukku sudah aku matikan.

Setelah perjalan kurang lebih 2jam, rombongan sampai dipabrik tempat awal mula keberangkatan. Kita bergegas turun karena tidak tahan dengan dinginnya Bus.

Hahhh lega setelah lama menahan dingin, jadi pengen pipis. Numpang dikamar mandi security.

Semuanya bersalaman dan pulang menuju rumahnya masing masing,

Lisa dijemput adiknya dan aku harus mengantarkan dahulu teman karibku Fendi kekediamannya di KEBON MANIS daerah sumur gunung searah menuju Gunungpati.

Hujan hujan dan hujan terus, aku menginap sampai jam setengah dua belas karena hujan lebat, dan aku paksakan pulang hujan hujanan dengan memakai mantel hujan.

Dah gitu aja singkat ceritanya…..

Perjalanan sampai rumah gak usah diketik, dah tau sendiri kan??? Kehujanan, kedinginan, sampe rumah juga pasti langsung tidur karena dah malem.

Dan so pasti paginya temen temen pada nagih oleh-oleh dan oleh-oleh, dan juga rasa pusing dan mual akibat mabuk kendaraan masih terasa.

You Might Also Like

1 komentar

  1. yah slam...ada apa dengan dirimu??
    keblondrok mpe ber puluh2 ribu..
    hihihihi...

    dasar cowok,ga bisa nawar lumrah lah..kalo biasa mah patut dipertanyakan..?? "twing..twing.."

    keliatannya menyenangkan, tapi koq adanya dipanggilin mulu tu sama ibu Tutik..buru2 kesannya..

    sok kapan2 lagi ask me to join ya..
    semoga bisa ikut..kemana aja wez..

    ReplyDelete

Followers